Menyerah pada Cinta
Tahukah kalian tentang Philophobia? Penyakit jiwa yang tak kasat mata. Menggerogoti usia kala muda. Dituduh semena-mena, aku bisa apa?
Aku tak tau mengapa
Diri ini rasanya berbeda
Tak seperti biasanya
Ceria menghilang lagi dari kenyataan
Harapan menguap dari balik awan
Aku tak tau mengapa
Hampa rasa dunia
Walau tahun baru telah menilik senja
Pikiran tetap berlarian tanpa tujuan
Berputar-putar, dikucilkan dari keramaian
Dilupakan, satu persatu
Oleh mereka, saudaraku
Tak tercantum nama mereka dalam kartu keluarga
Nama yang terukir dalam jiwa,
Tak ada gunanya
Katanya janji setia
Bersama dalam suka duka
Meraih tanganku kala sendiri sepi
Torehan air mata yang ditampilkan
Kini terlihat hanya bayangan
Bekas kesedihan tak tampak pada raut wajahnya
Tapi tetes demi tetes darah
Terus mencuat tak tentu arah
Perjuangan dihargai murah
Tak masalah,
Bahkan Yusuf kecil juga dijual hanya 5 dirham
Sebagai budak pasca ditinggalkan
Oleh saudara yang dicintainya
Tak ada penyelamat baginya
Hanya Zulaikha yang tau berapa harganya
Dia, harapan satu-satunya
Bagi Yusuf yang gundah gulana
Sahabat terbaik melebihi semuanya
Hamzah, apa yang kau katakan?
Apa yang kau lakukan?
Mengapa kau serahkan dirimu
Lihatlah dirimu sekarang
Hilang, ditelan masa depan


Tidak ada komentar:
Posting Komentar