Nasib Si Bocah

Nasib si Bocah

Bocah itu masih rentan. Sedikit perlakuan bisa merubah masa depan.


Aku tak tau kemana ia menuju
Seorang bocah antah berantah 
Kini kehilangan arah
Dia tak buta, hanya saja... 
Pandangannya jatuh entah kemana

Saat kusapa namanya, dia diam dalam fana
Dia tak tuli
Tapi kini, telinganya seakan tak berfungsi
Penuh jeritan penderitaan, gaungan kepiluan
Kupegang pelan bahu mungilnya
Tak ada respon apa-apa
Dia tetap dalam diamnya

Inilah kisahnya
Yang tak didengar wartawan mana saja
Disembunyikan seutuhnya, oleh mereka

Bocah itu dulunya ramah
Senyumannya pun tulus merekah
Tertawa lepas tanpa beban menyandera
Berkat manusia yang dianggap saudara 
Melebihi kakak kandungnya 
Seorang sahabat pena, delapan tahun lamanya

Memasuki tahun kesembilan
Datang kejadian tak diharapkan
Tiba-tiba saja, tak terelakkan
Ditabrak kenyataan
Takdir menertawakan

Hatinya diiris sembilu 
Memang hanya sebilah bambu
Tapi menurutnya lebih baik ditembak peluru
Dia berharap maut menemuinya
Tak tahan dengan rasa sakit yang dialaminya 
Perih, dia hanya merintih lirih
Dalam duka yang berusaha ditahannya
Tersimpan cinta yang berharap kembali padanya

Setelah sekian drama dijalaninya
Walau gurun kedzaliman menyesakkan dadanya
Dia tetap mencintainya
Sungguh, dia mencintainya


Listen to the Audio 🎧

Tidak ada komentar:

Posting Komentar