Pengganti
Rumah ini dihuni lama sekali, olehmu yang dahulu mengetuk pintu hendak bertamu. Kita berdua tinggal berdua, menyenangkan rasanya. Hingga tiba-tiba kau dijemput, mimpiku dicabut.
Rasa ini
Sakit yang seakan enggan untuk pergi
Rindu yang selalu menagih sendu
Menguras semua air mata dan tawa pura-pura
Berlindung dalam kata "tidak apa-apa"
Ketika perihnya dirasa sedalam-dalamnya luka
Apa yang kini kusadari
Membuka memori yang seharusnya tak kuingat lagi
Apa yang harus kulakukan
Jika melihatnya tubuhku serasa gemetaran tidak karuan
Jika mendengar namanya jiwaku terguncang entah kemana
Jika ini yang namanya jatuh cinta, mengapa aku hanya jatuh
saja?
Cinta yang katanya anugerah terhebat di dunia, mengapa
seperti bencana yang pedih luar biasa?
Jika cinta tidak bisa dipaksa, mengapa kau paksa aku
menjauhinya?
Sekarang aku bisa apa?
Mimpi yang dulu ku perjuangkan kini musnah ditelan zaman
Tergerus penderitaan yang tak mampu kuperkirakan
Termakan oleh perasaan yang bertahun-tahun kusiram dengan
ketulusan
Haruskah ku mencari pengganti dengan memaksa hati tuk
mencintai?
Aku memang tidak sempurna, tak mengerti bagaimana
berumahtangga
Kau yang kuharap mampu mengajari semua ini, justru pergi
Aku disini...
Sendiri...


Tidak ada komentar:
Posting Komentar